Senin, 26 Oktober 2009

ABA SINEMA LATIHAN KEPEMIMPINAN

Akademi Bahasa Asing berbasis IT (ABA Sinema) Yogyakarta menyelenggarakan Outbond dan Makrab Mahasiswa dengan Tim Outbond Wulubung dan di Penginapan Restu Ibu Kaliurang, 10-11 Oktober lalu, diikuti oleh seluruh mahasiswa mulai dari semester I samapai dengan V, 3 pembimbing, dan 2 narasumber. Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur ABA SINEMA Yogyakarta, Nyoman Hedi Triyodanto, S.Kom, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melatih para mahasiswa agar mandiri, mempunyai potensi, mempunyai sikap, fisik, mental yang baik, dan dapat bekerjasama antar mahasiswa.“ Diharapkan semua mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengorganisasikan dan melaksanakan kegiatan kampus sesuai dengan harapan”.ucapnya.
Bekal yang diberikan kepada peserta Outbond dan Makrab berupa materi antara lain ; Pelatihan, sikap, fisik, dan mental yang dikoordinator oleh Tim Outbond Wulubung, Latihan Keorganisasian, Kepemimpinan, dan Kewirausahaan yang disampaikan oleh Imam Nawawi, Pentas Seni dan Student Award, Penyerahan Kamera Panggul, guna menunjang kegiatan mahasiswa di bidang entertainment maupun multimedia yang diserahkan oleh Achmat Fauzi,SE.,MM, dll.
Dalam acara tersebut para peserta sangat antusias mengikuti semua kegiatan tersebut. Mereka dengan senang hati dan saling bekerjasama dalam melaksanakan tugas yang diberikan pada saat pelatihan. Dan pada saat penyampaian materi, mereka memperhatikan dengan seksama, dan aktif bertanya, juga pada saat pentas seni, hampir semua mahasiswa menampilkan potensi dan bakat yang mereka miliki.
Diadakannya acara tersebut, diharapkan para mahasiswa dapat mandiri, mempunyai sikap, fisik, dan mental yang bagus, dan dapat meningkatan mutu Sumber Daya Manusia.

Sabtu, 11 April 2009

English Day

English Day di kampus Aba Sinema, awal mulanya ide dari mahasiswa ABA Sinema semester 4 yang kemudian disosialisasikan untuk semua mahasiswa. Awalnya berjalan lancar, karena siapa aja yang tidak menggunakan bahasa Inggris setiap hari selasa dan jumat, akan diberikan hukuman dengan menggunakan topi made in sendiri, pom-pom skirt, dan papan nama(kesalahan yang diperbuat), kartu kuning, sampai kartu merah. Diberikannya kartu merah, apabila telah melakukan kesalahan sampai tiga kali, lalu masuk ke kelas-kelas dan menjelaskan kesalahan yang diperbuat menggunakan bahasa inggris dengan tetap menggunakan properti hukuman sampai selesai kuliah. Akhirnya semuanya ikut berpartisipasi, akan tetapi apa yang terjadi sekarang? apakah English Day yang telah dicanangkan dan diberlakukan masih tetap berjalan?? Tunggu berita selanjutnya...